Powered By Blogger

Minggu, 28 Februari 2010

Ari Priawan Nurul Fikri

Mahasiswa Dalam Berbisnis

Mahasiswa merupakan seorang agen perubahan di dalam masyarakat, tentunya untuk mencapai hal yang maksimal membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Tentunya kita ingin memiliki penghasilan sendiri, tanpa membebankan semua hal kepada orang tua.

Penghasilan ini biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari mahasiswa seperti membayar uang kuliah (SPP), membeli buku kuliah, fotokopi, membayar uang kost, belanja, untuk membantu orang tua serta kebutuhan lainnya.

Untuk merealisasikan hal tersebut mereka membuat bisnis mahasiswa dengan rekan-rekannya.

Bisnis mahasiswa ini tentunya tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan terkadang terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan seperti tidak mempunyai dasar pengetahuan tentang bisnis, lalu kebingungan dalam menentukan rekan kerja, hingga modal dan relasi untuk kelanjutan bisnis mahasiswa tersebut.

Berikut ringkasan cara untuk membuat sebuah bisnis mahasiswa yang akan membantu para mahasiswa meraih cita-cita mereka dan menjadi pebisnis sukses bertaraf nasional maupun internasional.

1. Tujuan (Goal Setting) Sebagai Penentu Arah

Sebelumnya kita harus mengetahui serta membuat sebuah tujuan terlebih dahulu sebelum semua hal yang mengasyikan serta penuh tantangan berbisnis yang akan kita lakukan tidak akan terbuang secara percuma. Hal ini juga dilakukan agar rekan-rekan mahasiswa tetap pada jalur yang benar serta tidak merasa cepat bosan dalam menjalankan bisnis mahasiswa.

Kemudian muncul pertanyaan tujuan seperti apa yang ingin kita buat?

Tentunya ini tergantung dari kemauan serta kemampuan rekan-rekan dalam menjalankan bisnis mahasiswa. Tujuan yang dapat rekan-rekan pilih bisa untuk sosial maupun tujuan secara finansial, hal ini tentunya berdasarkan kemampuan rekan-rekan sendiri dalam menjalankan bisnis mahasiswa dan bukan hasil dari kegiatan meniru orang lain.

Selain untuk merealisasikan tujuan finansial seperti membeli HP, membayar uang kost, membayar uang kuliah, belanja, dan lainnya kita juga harus menentukan tujuan agar mempunyai nilai atau etika sosial dalam bisnis mahasiswa ini agar bisnis yang kita lakukan mendapatkan kesan positif di mata masyarakat, sehingga nantinya akan mendapatkan keuntungan.

Hal ini dilakukan agar bisnis mahasiswa yang akan dan sedang kita lakukan tidak bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan seperti kejujuran dan membagi kebahagiaan bersama.

Apabila tujuan kita hanya money oriented, bisa dipastikan bahwa rekan-rekan sekalian akan terjerumus ke dalam berbagai cara-cara yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan bisnis mahasiswa yang didasarkan hanya pada keuntungan semata saja pasti tidak akan lama bertahan.

2. Perencanaan Bisnis (Bussines Planning) Sebagai Penunjuk Arah

Sesuatu hal yang efektif belum tentu efisien, begitu pula sebaliknya.

Contohnya seperti ini, Andi kuliah di Universitas Indonesia Depok pada saat liburan semester ia ingin pulang ke kampungnya yang berada di Malang Jawa Timur. Untuk itu dia memilih berbagai cara agar ia sampai di kampungnya secara efektif dan efisien. Pada akhirnya Andi memilih untuk menggunakan kereta api ekonomi lalu naik bis dan kemudian naik ojek untuk sampai ke rumah.

Dengan adanya tujuan untuk mencapai kampung halaman, Andi bisa membuat planning yang begitu mendetail sehingga memudahkan ia agar dapat sampai ke tempat tujuan. Begitu pula untuk sukses dalam bisnis mahasiswa ketika kita telah memiliki tujuan, hal yang harus dilakukan kemudian adalah membuat perencanaan.

Dalam contoh tersebut, apabila Andi tidak menggunakan kendaraan tentu sangat repot sekali, ia mungkin akan tetap sampai di kampung halamanya namun berapa lama waktu yang ia perlukan untuk dapat sampai di Malang.

Kondisi diatas juga terjadi dalam bisnis mahasiswa, untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat dan lebih mudah, kita harus menggunakan ‘kendaraan’.

Kendaraan dalam bisnis mahasiswa ini seperti halnya di jalan yang ada taksi, pesawat terbang, kereta api, mobil, maupun bis. Untuk kendaraan bisnis ini dapat berupa perusahaan-perusahaan yang benar-benar mampu menjadikan bisnis mahasiswa kita ini sebagai partner bisnis.

Hal kedua yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah perencanaan, selain kendaraan adalah rute perjalanan yang akan ditempuh. Apabila kita sudah pernah menempuh rute perjalanannya, tentu kita tidak terlalu kesulitan untuk melewati serta menyelesaikan masalah karena kita telah mengenal rintangan-rintangan yang akan menghadang. Akan tetapi apabila kita belum pernah menempuh perjalanan melalui rute tersebut, terdapat beberapa hal yang akan kita lakukan yaitu

1. Jalan saja dengan kendaraan yang menurut kita benar serta terdapat kemungkinan salah dan mencoba lagi jika salah hingga menemukan kendaraan yang tepat. Sehingga nantinya kita akan mencapai titik frustasi karena kendaraan yang kita naiki tidak pernah sampai tujuan yang kita inginkan hal ini membuat kita menyerah dan ada kemungkinan apabila hal ini terjadi kita akan mencoba lagi dan kemungkinan gagal lagi dan ada kemungkinan juga pada akhirnya sampai tujuan.

2. Bertanya kepada orang yang kita yakini ia mengetahui jalan ke tujuan yang kita harapkan. Sehingga meskipun pada awalnya tidak mengerti apa yang orang tersebut bicarakan namun kita dapat mengetahui yang tepat naik kendaraan apa serta jalan-jalan apa yang akan ditempuh. Kemungkinan untuk tersesat masih tetap ada, akan tetapi tidak sebesar apabila menjalankannya hanya sesuai hati nurani saja.

Terkadang kita mempunyai kendala karena tidak memiliki pembimbing yang tepat untuk membimbing kita dalam menempuh perjalanan tersebut. Tentu saja keberhasilan dalam mencapai tujuan atau impian ini tergantung kepada kemampuan serta usaha untuk belajar.

3. Tindakan (Action) Sebagai Pencapai Tujuan

Apabila kita telah bertindak dan melakukan apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya, apakah kita akan sampai ke tujuan yang diinginkan?

Jawabannya kemungkinan besar iya.

Akan tetapi pasti terdapat hambatan-hambatan yang mungkin saja terjadi seperti ban kempes, mesin mobil mogok, jalan rusak, macet, dan hal lainnya.

Hal ini tentunya kembali lagi kepada tujuan awal kita, apakah benar-benar ingin mencapai tempat yang menjadi impian atau tidak.

Bisa saja disini menyerah dan kemudian berhenti saja di tempat rintangan tersebut, atau memutuskan untuk kembali dan gagal mencapai tujuan tersebut padahal mungkin tanpa diketahui tujuan yang ingin dicapai tinggal sedikit lagi.

Seperti juga dalam menempuh perjalanan, bisnis mahasiswa ini tentu saja memerlukan usaha tekun serta komitmen dari kita untuk melaksanakan apa yang sudah kita rencanakan sampai akhirnya berhasil mencapai tujuan-tujuan kita.

Keteguhan hati untuk tetap bertahan di dalam kendaraan sukses kita dan mengendarainya dalam lika-liku perjalanan yang sudah kita tentukan dalam perencanaan adalah kunci sukses utama dalam bisnis apapun.